Lahirnya Perguruan Tinggi di Indonesia: Awal Mula dan Perkembangannya

Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Di Indonesia, keberadaan perguruan tinggi tidak lepas dari sejarah panjang yang dimulai sejak masa penjajahan hingga berkembang pesat di era modern. Artikel ini akan membahas awal mula lahirnya perguruan tinggi di Indonesia dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini.

baca juga: bimbel kedokteran ui


1. Awal Mula Perguruan Tinggi di Indonesia

Keberadaan perguruan tinggi di Indonesia berawal pada masa kolonial Belanda. Sistem pendidikan tinggi pada masa itu didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil, terutama untuk mendukung pemerintahan kolonial.

a. Bataviaasch Genootschap (1810)

Salah satu cikal bakal perguruan tinggi di Indonesia adalah Bataviaasch Genootschap, sebuah lembaga penelitian yang didirikan di Batavia (sekarang Jakarta). Lembaga ini tidak memberikan pendidikan formal tetapi menjadi pusat studi ilmiah.

b. STOVIA (1898)

Sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda adalah School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), yang didirikan pada tahun 1898. Sekolah ini mendidik dokter pribumi untuk melayani masyarakat lokal. STOVIA kemudian menjadi bagian dari Universitas Indonesia.

c. THS Bandung (1920)

Pada tahun 1920, Belanda mendirikan Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), yang menjadi sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. THS adalah cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB).


2. Perguruan Tinggi di Masa Pendudukan Jepang

Selama pendudukan Jepang (1942–1945), banyak perguruan tinggi di Indonesia yang ditutup atau dialihfungsikan. Namun, Jepang juga mendirikan Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia di Jakarta sebagai upaya untuk memberikan pendidikan tinggi kepada pribumi.

baca juga: bimbel karantina kedokteran


3. Perkembangan Perguruan Tinggi Pasca Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan tinggi menjadi prioritas pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

a. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Pada tahun 1949, pemerintah mendirikan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, yang menjadi universitas nasional pertama di Indonesia. UGM memainkan peran penting dalam mendidik generasi pemimpin bangsa.

b. Universitas Indonesia (UI)

Universitas Indonesia, yang sebelumnya merupakan kelanjutan dari lembaga pendidikan tinggi kolonial seperti STOVIA dan RHS, resmi menjadi universitas nasional pada tahun 1950.

c. Pendirian Perguruan Tinggi di Daerah

Selain UGM dan UI, pemerintah juga mendirikan perguruan tinggi di berbagai daerah, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Airlangga (Unair). Hal ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan tinggi ke seluruh Indonesia.


4. Perkembangan di Era Modern

Memasuki abad ke-21, perguruan tinggi di Indonesia terus berkembang, baik dalam jumlah maupun kualitas.

a. Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 4.000 perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS). Beberapa universitas swasta seperti Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) menjadi unggulan di tingkat nasional.

b. Digitalisasi dan Internasionalisasi

Perguruan tinggi di Indonesia mulai mengadopsi teknologi digital dalam proses pembelajaran, termasuk e-learning dan kuliah online. Selain itu, program kerja sama internasional seperti pertukaran pelajar dan program dual degree semakin banyak dilakukan.

c. Peningkatan Kualitas

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi melalui akreditasi, hibah penelitian, dan peningkatan kompetensi dosen.


5. Tantangan dan Harapan

Meskipun berkembang pesat, perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan kualitas antara PTN dan PTS, serta keterbatasan akses di daerah terpencil. Namun, dengan dukungan kebijakan pemerintah dan inovasi pendidikan, perguruan tinggi di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pendidikan unggulan di Asia Tenggara.