Apa Itu Genetika?
Genetika adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari pewarisan sifat dari orang tua ke keturunannya. Sifat ini bisa berupa warna mata, golongan darah, bentuk rambut, hingga risiko penyakit tertentu. Genetika menjelaskan mengapa kamu bisa memiliki senyum yang mirip dengan ayah atau suara yang mirip ibu.
Dasar dari genetika adalah DNA (Deoxyribonucleic Acid), yaitu materi genetik yang tersimpan dalam inti sel dan berisi “kode” sifat-sifat yang diturunkan.
baca juga: jasa les privat
Mengenal Gen, Kromosom, dan Alel
Sebelum masuk ke teori pewarisan, kenali dulu tiga istilah penting ini:
-
Gen: Unit pewarisan sifat. Satu gen mengatur satu sifat, misalnya gen untuk warna bunga.
-
Kromosom: Struktur panjang berisi DNA. Manusia punya 46 kromosom (23 pasang).
-
Alel: Bentuk alternatif dari satu gen. Misalnya, gen warna bunga bisa punya alel merah (R) dan putih (r).
Siapa Gregor Mendel?
Gregor Mendel adalah seorang biarawan dan ilmuwan asal Austria yang dikenal sebagai Bapak Genetika. Ia melakukan percobaan menggunakan tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dan mengamati bagaimana sifat tertentu, seperti warna bunga atau bentuk biji, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dari percobaannya, Mendel merumuskan dua hukum penting dalam genetika yang masih digunakan sampai sekarang.
Hukum Pewarisan Mendel
1. Hukum Segregasi (Hukum Mendel I)
Hukum ini menyatakan bahwa:
“Setiap individu membawa sepasang gen (alel) untuk satu sifat, dan pasangan gen ini akan dipisahkan saat pembentukan gamet (sel kelamin), sehingga setiap gamet hanya membawa satu alel.”
Contohnya:
-
Tanaman berbunga merah (Rr) memiliki alel dominan merah (R) dan alel resesif putih (r).
-
Ketika menghasilkan gamet, gen ini akan terpisah menjadi R dan r, lalu dikombinasikan kembali saat pembuahan.
baca juga: guru privat sd
2. Hukum Asortasi Bebas (Hukum Mendel II)
Hukum ini menyatakan bahwa:
“Sifat-sifat yang berbeda diwariskan secara bebas satu sama lain.”
Artinya, pewarisan satu sifat (misalnya warna bunga) tidak akan memengaruhi pewarisan sifat lain (misalnya bentuk biji). Ini terjadi karena gen-gen tersebut berada di kromosom yang berbeda dan bersegregasi secara acak saat pembentukan gamet.
Contoh Persilangan Sederhana
Misalkan:
-
Alel R = bunga merah (dominan)
-
Alel r = bunga putih (resesif)
Jika disilangkan dua tanaman berbunga merah heterozigot (Rr × Rr), hasil persilangannya adalah:
Genotipe | Fenotipe | Persentase |
---|---|---|
RR | Merah | 25% |
Rr | Merah | 50% |
rr | Putih | 25% |
Jadi, 75% tanaman akan berbunga merah, dan 25% berbunga putih.
Dominan dan Resesif: Apa Bedanya?
-
Alel Dominan: Alel yang selalu muncul di fenotipe meskipun hanya satu salinan. (Contoh: R = merah)
-
Alel Resesif: Alel yang hanya muncul jika tidak ada alel dominan. (Contoh: r = putih)
Seseorang yang memiliki alel dominan dan resesif (Rr) tetap akan menunjukkan sifat dominan.
Mengapa Memahami Genetika Penting?
Belajar genetika membantu kita memahami:
-
Warisan sifat keluarga (misalnya penyakit genetik)
-
Cara kerja tes DNA dan golongan darah
-
Teknik rekayasa genetika dan bioteknologi modern
-
Prinsip evolusi dan variasi makhluk hidup
Genetika dan Dunia Modern
Ilmu genetika terus berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti:
-
Medis: untuk mendiagnosis penyakit turunan.
-
Pertanian: untuk menciptakan tanaman unggul.
-
Forensik: untuk mengidentifikasi DNA di TKP.
-
Bioteknologi: untuk menciptakan vaksin dan terapi gen.
Genetika adalah ilmu yang sangat menarik dan penting untuk dipelajari, terutama karena ia berkaitan langsung dengan siapa kita dan bagaimana kita mewarisi sifat dari orang tua. Hukum Mendel menjadi dasar dari semua ilmu genetika, dan memahaminya membuka pintu untuk eksplorasi yang lebih dalam tentang kehidupan itu sendiri.