Laju reaksi merupakan salah satu materi penting dalam pelajaran kimia kelas 11 SMA. Secara sederhana, laju reaksi adalah kecepatan suatu reaksi kimia berlangsung dalam menghasilkan produk dari pereaksi (reaktan). Memahami konsep ini sangat berguna, baik untuk menyelesaikan soal ujian maupun melihat aplikasinya di kehidupan sehari-hari, seperti proses pembusukan makanan, pembakaran bahan bakar, hingga pembuatan obat.
Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi zat (reaktan atau produk) dalam satuan waktu tertentu. Semakin cepat reaksi berlangsung, semakin besar nilai laju reaksinya. Umumnya, laju reaksi dinyatakan dalam mol/L·s (mol per liter per detik).
Secara matematis, laju reaksi dapat ditulis sebagai:
v=Δ[produk]Δtatauv=−Δ[reaktan]Δtv = \frac{\Delta [\text{produk}]}{\Delta t} \quad \text{atau} \quad v = -\frac{\Delta [\text{reaktan}]}{\Delta t}v=ΔtΔ[produk]atauv=−ΔtΔ[reaktan]
Tanda minus pada reaktan menunjukkan bahwa konsentrasinya berkurang seiring berjalannya reaksi.
baca juga: tempat les terdekat
Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi
Beberapa faktor dapat mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia:
-
Konsentrasi Zat
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin besar kemungkinan partikel bertumbukan sehingga reaksi berjalan lebih cepat. Contohnya, larutan asam pekat bereaksi lebih cepat dengan logam dibanding larutan encer. -
Suhu
Peningkatan suhu membuat partikel bergerak lebih cepat sehingga frekuensi dan energi tumbukan meningkat. Itulah sebabnya makanan lebih cepat matang saat dimasak dengan api besar. -
Luas Permukaan
Semakin besar luas permukaan kontak reaktan, semakin cepat laju reaksi. Bubuk logam magnesium bereaksi lebih cepat dibandingkan potongan besar logam karena memiliki area tumbukan yang lebih luas. -
Katalis
Katalis adalah zat yang mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen. Contohnya, enzim dalam tubuh berperan sebagai katalis biologi untuk mempercepat reaksi metabolisme. -
Tekanan (untuk gas)
Pada reaksi yang melibatkan gas, tekanan tinggi akan memperkecil volume dan meningkatkan frekuensi tumbukan antar partikel, sehingga laju reaksi meningkat.
Cara Menghitung Laju Reaksi
Misalnya, pada reaksi:
A→BA \rightarrow BA→B
Jika konsentrasi A berkurang dari 0,8 M menjadi 0,6 M dalam waktu 10 detik, maka laju reaksinya dapat dihitung:
v=−Δ[A]Δt=−0,6−0,810=0,210=0,02 mol/L\cdotpsv = -\frac{\Delta [A]}{\Delta t} = -\frac{0,6 – 0,8}{10} = \frac{0,2}{10} = 0,02 \ \text{mol/L·s}v=−ΔtΔ[A]=−100,6−0,8=100,2=0,02 mol/L\cdotps
Artinya, setiap detik terjadi pengurangan 0,02 mol/L zat A.
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan, katalis, dan tekanan. Memahami konsep ini membantu kita mengontrol kecepatan reaksi sesuai kebutuhan, baik untuk mempercepat (misalnya dalam industri) maupun memperlambat (misalnya pengawetan makanan). Dengan rumus yang tepat, laju reaksi dapat dihitung dan dianalisis secara sistematis.